Rabu, 06 Februari 2013

Yummy-nya Tahu Sumedang Puncak

Pukul 10.30, sarapan sudah lewat makan siang belum saatnya. Tapi sudah ingin mengunyah sesuatu, rasanya tahu sumedang di Puncak bakalan enak, nih. Ke Puncak? Berangkaaattt...!

Dari kediaman saya di Cibinong, menuju Puncak hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam. Masuk melalui pintu tol Citeureup nanti keluar dari pintu tol Ciawi. Sekeluarnya dari pintu tol Ciawi, belok kiri maka akan langsung menuju jalan Puncak. Namanya juga ke Puncak, otomatis jalannya akan menanjak, jadi siap-siap  kopling dan rem tangan, tentu saja kaki dengan stamina oke hahaha...

Sepanjang jalan menuju Puncak, kita akan disuguhi berbagai macam toko oleh-oleh, hotel, dan tentu saja tempat makan. Oh iya tidak lupa bapak-bapak yang akan selalu duduk atau berdiri di pinggir jalan dengan mengacungkan jarinya, dia tidak bermaksud menumpang, lho, hanya menawarkan villa. Ciri khasnya adalah memakai kupluk.

Kalau sore hari, biasanya kabut sudah turun, jadi hati-hati dalam membawa kendraan. Di sepanjang jalan kamu bakal menemui banyak penjaja makanan yang enak seperti ubi bakar Cilembu dan jagung bakar. Jagung bakarnya sangat terkenal di sini. Sayangnya pikiran saya hanya tertuju pada tahu sumedang. Lagian saya sedang tidak mau direpotkan dengan biji jagung yang menyelip di behel hahahaha...

Ini pemandangan yang akan kamu lihat menuju puncak :








Kalau weekend, jalan menuju Puncak biasanya diberlakukan satu arah pada jam-jam tertentu. Untuk mengetahuinya cukup follow @TMCPoldaMetro yang sering melaporkan kondisi lalu lintas Jakarta dan sekitarnya termasuk Puncak. Tapi hanya berlaku buat kendaraan roda empat atau lebih, jadi buat kamu yang pakai motor, sih, bablaaas sajaaaa...!

Naaah itu tempat tahu sumedang yang saya tuju :


Tempat biasa saja, hanya berupa kios ala-ala tempat wisata. Di sini juga disediakan tempat makan yang dapat memesan makanan selain tahu sumedang. Ada nasi timbel, mie rebus, mie goreng, minuman hangat, dan berbagai gorengan. Untuk harga masih dibilang standar, untuk paket nasi timbel ikan balita dihargai 17 ribu. Gorengannya seribu per pcs.

Ternyata tahunya belum siap, jadi harus menunggu dulu. Karena lapar saya makan lontong yang harganya seribu rupiah.  Ini penampakannya, kurus sekaliii -___-"
Sambil menunggu tahunya matang, saya habis 4 lontong. Hahaha bukan rakus, ya? Memang menggoreng tahunya lama #ngeles.

Harga tahunya ada 2 porsi untuk dibawa pulang, yaitu isi 35 biji seharga 25 ribu dan isi 42 seharga 30 ribu. Kalau ingin makan di tempat, ada porsi kecil, yaitu isi 14 biji seharga 10ribu. Di sini juga disediakan tahu mentah untuk dibawa pulang, seharga 10 ribu untuk 14 biji. tahan 3 hari kalau dimasukkan kulkas. Akhirnya saya beli yang matang isi 42 biji dan yang mentahnya 1 porsi. Lontongnya 4 ribu (4pcs).

Taraaa ini tahunya :
Yang paling yummy dari tahu sumedang ini adalah sambal yang di dalam plastiknya. Rasanya tidak terlalu pedas, sedikit asam dan manis. Pokoknya yummy pisan, bakal bikin kamu ketagihan. Buat kamu yang ke Puncak, ini makanan wajib!

Selesai? Mari pulang dan menyantap tahu. Naah totalnya berapa?

Bensin                                    Rp 50.000
Tahu 42 biji                            Rp 30.000
Tahu mentah                           Rp 10.000
Lontong                                  Rp   4.000
------------------------------------------+
                                              Rp 94.000

Kalau kamu naik angkutan umum, di Ciawi banyak, kok, yang ke arah Puncak. Ada bus, L300 (mobil mirip elf namun lebih kecil) dan juga angkot. Tarifnya sekitar 6 ribu.

Dan ternyata sampai rumah, di kulkas ada sebungkus tahu kuning dan sebungkus tahu bulat mentah. Aaah saya lupa punya tahu yang lain (_ _")

2 komentar:

  1. dicengekan dicengekan...mampir menjajakan tahu sumedang :D
    salam

    BalasHapus