Minggu, 17 Februari 2013

Alat Perang Ini Bikin Bibir Lembut

Saya paling suka bibir saya #narsis, dikeplak blogger hahaha.. Tapi memang seriusan, dulu saya sangat benci bentuk bibir saya, tebal enggak jelas. Namun setelah banyak yang bilang seksi #eehhmm, jadi deh cinta sama si bibir ini.

Kalau cinta dirawat dong? hihihi.. iyalah. Tapi sayangnya saya ga suka pake lipstik, berasa ga enak, lagian bibir saya kering. Pakai lipstik jadi BIG NO NO buat saya. Terus bagaimana biar bibir kita tetap cantik tanpa lipstik? Perawatan!

Setiap seminggu sekali saya khusus melakukan perawatan bibir, memang tidak akan sekinclong dan semerah pakai lipstik, tapi dijamin bakal lembut deh. Mau punya bibir cantik alami? Ini alat perangnya :
Yang hijau baviphat scrub lip, yang merah baviphat ac sleeping (kalo engga salah) dan masker bibir 24 K. Ini bagian dalamnya :

Unyu banget, ya, bentuk dan isinya? Wanginya apel banget, bikin pengen jilat-jilat yummy... Lupa dulu belinya berapa, kalau tidak salah sekitar 50 ribu. Baviphat scrub lip ini fungsinya untuk meluruhkan sel kulit mati, bukan hanya wajah dan badan saja, lho, yang punya kulit mati, bibir juga! Apalagi bagi kamu yang senang pakai lipstik, lipstiknya buat keindahan bibir kamu tertutup tuh hehehe...

Scrubnya lembut dan lembab, jadi enggak usah khawatir bikin perih. Cukup basahi bibir dengan air, oleskan scrub dan gosok dengan lembut, jangan kencang-kencang. Scrubnya agak kental jadi butuh bantuan air untuk membaurkannya. Gosok saja sekitar satu menit. Dan taraaa bibir kamu akan terasa sangat lembut.

Selesai scrub, oleskan baviphat yang berwarna merah untuk membuat bibir lembab. Secara fisik aku suka wangi dan bentuknya, sayang baviphat lipbalmnya ini bikin bibir aku lengket, jadi enggak pernah aku pakai. Habis scrub bibir, aku lebih suka pakai lip carenya sari ayu yang ini :

Selain lebih mudah diaplikasikan (sariayu dioles saja langsung, baviphat dicoel-coel kayak sambal -__-"), sari ayu tidak berwarna, kalau baviphat ada warnanya sedikit, lebih ke tinted balm kali, ya? Sari ayu lip care harganya sekitar 20ribuan, 22 apa, yah? lupa :D

Selesai? Tinggal pakai masker bibirnya dan tidur, rasakan besok pagi bibir kamu akan lembuuut banget. Masker bibir harganya 4 ribu rupiah, banyak online shop yang jual, kok. Idealnya perawatan ini dua kali dalam seminggu, tapi karena malas jadi kadang seingatnya saja hahaha...

Salam bibir lembut. Muuaaachhh :* :*

Sabtu, 09 Februari 2013

Facial di Green Alvina Bogor

Saya engga pernah facial, jadi kalau ada niat mau facial rasanya hal yang ajaib banget. Entah kenapa tiba-tiba ingin tahu facial, mungkin saja kulit saya bisa lebih mulus dan 10 tahun lebih muda hahahaha...

Karena saya sedang pakai produk Green Alvina, jadi facial di kliniknya saja. Yuuuk cuuus ke Green Alvina.

Green Alvina Bogor terletak di Jl. Kresna Raya, Indraprasta. Kalau kamu dari arah Bogor Kodya, dari Tugu Kujang naik 08, nanti lewat, kok. Karena saya dari arah Cibinong, maka saya naik ojek karena 08 hanya satu arah saja dari Bogor Kodya. Ongkos ojeknya 5 ribu, sepertinya untuk jarak sedekat itu terlalu mahal. Kayaknya harganya dinaikkan karena tahu saya baru ke daerah situ >.<

Klinik Green Alvina Bogor tempatnya tidak terlalu besar, seperti ruko-ruko biasa saja. Warnany didominasi hijau, di sebelah Green Alvina ada tukang jualan makanan, soto kayaknya. Ini penampakan dalamnya :


Saya mengambil paket facial + creambath seharga 90 ribu. Namun kata mbaknya belum termasuk dikeringkan rambutnya, jadi harus tambah 10 ribu, totalnya 100 ribu. Hadeeeh enggak mungkin juga saya enggak ambil, masa mau keluar Green Alvina dengan rambut basah kayak kehujanan -___-"

Facial di Green Alvina enak juga, sepi (mungkin karena hari Jumat pagi, ya?) ketahuan sekali saya ini enggak punya kerjaan hahaha.Mbak-mbaknya ramah dan selalu menjawab pertanyaan saya, padahal ebuseeet dah saya bawelnya tingkat tinggi.

Tahapannya muka dibersihkan, lalu disteam, diambil komedonya, dipijat kepala + pundak, dicuci lagi, dikasih obat jerawat, dimasker, dicuci lagi, dikompres air dingin. Selesaaaiiii... \(^O^)/

Ternyata memang lebih bersih difacial di ahlinya daripada dikotek-kotek sendiri di rumah hahaha. Selesai facial langsung dicreambath. Gilaaaa pijatannya enak bangeet. Kapan-kapan harus coba ambil body message deh.. Creambath strawberrynya wangi :D

Setelah 3 jam di Green Alvina, pulanglah saya dengan hati puas. Kamu mau coba dulu? Bisa tanya-tanya dulu, kok, ke no tlp 0251 8318975

Oia, pas perawatan saya dikasih minuman jahe. Lumayan mengusir migren saya. Dua minggu lagi ke sini ah... #kecentilan

Rabu, 06 Februari 2013

Yummy-nya Tahu Sumedang Puncak

Pukul 10.30, sarapan sudah lewat makan siang belum saatnya. Tapi sudah ingin mengunyah sesuatu, rasanya tahu sumedang di Puncak bakalan enak, nih. Ke Puncak? Berangkaaattt...!

Dari kediaman saya di Cibinong, menuju Puncak hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam. Masuk melalui pintu tol Citeureup nanti keluar dari pintu tol Ciawi. Sekeluarnya dari pintu tol Ciawi, belok kiri maka akan langsung menuju jalan Puncak. Namanya juga ke Puncak, otomatis jalannya akan menanjak, jadi siap-siap  kopling dan rem tangan, tentu saja kaki dengan stamina oke hahaha...

Sepanjang jalan menuju Puncak, kita akan disuguhi berbagai macam toko oleh-oleh, hotel, dan tentu saja tempat makan. Oh iya tidak lupa bapak-bapak yang akan selalu duduk atau berdiri di pinggir jalan dengan mengacungkan jarinya, dia tidak bermaksud menumpang, lho, hanya menawarkan villa. Ciri khasnya adalah memakai kupluk.

Kalau sore hari, biasanya kabut sudah turun, jadi hati-hati dalam membawa kendraan. Di sepanjang jalan kamu bakal menemui banyak penjaja makanan yang enak seperti ubi bakar Cilembu dan jagung bakar. Jagung bakarnya sangat terkenal di sini. Sayangnya pikiran saya hanya tertuju pada tahu sumedang. Lagian saya sedang tidak mau direpotkan dengan biji jagung yang menyelip di behel hahahaha...

Ini pemandangan yang akan kamu lihat menuju puncak :








Kalau weekend, jalan menuju Puncak biasanya diberlakukan satu arah pada jam-jam tertentu. Untuk mengetahuinya cukup follow @TMCPoldaMetro yang sering melaporkan kondisi lalu lintas Jakarta dan sekitarnya termasuk Puncak. Tapi hanya berlaku buat kendaraan roda empat atau lebih, jadi buat kamu yang pakai motor, sih, bablaaas sajaaaa...!

Naaah itu tempat tahu sumedang yang saya tuju :


Tempat biasa saja, hanya berupa kios ala-ala tempat wisata. Di sini juga disediakan tempat makan yang dapat memesan makanan selain tahu sumedang. Ada nasi timbel, mie rebus, mie goreng, minuman hangat, dan berbagai gorengan. Untuk harga masih dibilang standar, untuk paket nasi timbel ikan balita dihargai 17 ribu. Gorengannya seribu per pcs.

Ternyata tahunya belum siap, jadi harus menunggu dulu. Karena lapar saya makan lontong yang harganya seribu rupiah.  Ini penampakannya, kurus sekaliii -___-"
Sambil menunggu tahunya matang, saya habis 4 lontong. Hahaha bukan rakus, ya? Memang menggoreng tahunya lama #ngeles.

Harga tahunya ada 2 porsi untuk dibawa pulang, yaitu isi 35 biji seharga 25 ribu dan isi 42 seharga 30 ribu. Kalau ingin makan di tempat, ada porsi kecil, yaitu isi 14 biji seharga 10ribu. Di sini juga disediakan tahu mentah untuk dibawa pulang, seharga 10 ribu untuk 14 biji. tahan 3 hari kalau dimasukkan kulkas. Akhirnya saya beli yang matang isi 42 biji dan yang mentahnya 1 porsi. Lontongnya 4 ribu (4pcs).

Taraaa ini tahunya :
Yang paling yummy dari tahu sumedang ini adalah sambal yang di dalam plastiknya. Rasanya tidak terlalu pedas, sedikit asam dan manis. Pokoknya yummy pisan, bakal bikin kamu ketagihan. Buat kamu yang ke Puncak, ini makanan wajib!

Selesai? Mari pulang dan menyantap tahu. Naah totalnya berapa?

Bensin                                    Rp 50.000
Tahu 42 biji                            Rp 30.000
Tahu mentah                           Rp 10.000
Lontong                                  Rp   4.000
------------------------------------------+
                                              Rp 94.000

Kalau kamu naik angkutan umum, di Ciawi banyak, kok, yang ke arah Puncak. Ada bus, L300 (mobil mirip elf namun lebih kecil) dan juga angkot. Tarifnya sekitar 6 ribu.

Dan ternyata sampai rumah, di kulkas ada sebungkus tahu kuning dan sebungkus tahu bulat mentah. Aaah saya lupa punya tahu yang lain (_ _")

Minggu, 03 Februari 2013

Ndeso'nya ke Ichiban Sushi Botani Square

Wikeeen \(^o^)/
Hari ini saya jalan bersama teman saya yang sudah lama tak sua (najong pisan bahasanya hahaha). Janjian makan siang di Boker (Boker lagiiiii... serasa tak ada tempat lain di Bogor. Banyak, tapi Boker yang terjangkau hehehe).

Karena teman ingin makan yang berbau Jepang, dipilihlah Ichiban Sushi. Tempatnya terlihat cozy, cahaya lampunya remang-remang (bikin terlihat cantik-pas buat date), ada lesehan sama duduk biasa dengan kursi yang empuk.

Karena ingin irit (padahal tanggal muda, ya) akhirnya kita berdua pesan paket bento yang sudah lengkap semua, tinggal ditambah minuman.Saya pesan tempura set bento dengan harga  Rp 47.273 plus ocha seharga Rp. 7.727

Lengkap bukan? Isinya :
2 shrimp tempura, 3 vegetables tempura, 2 futomaki, 2 chicken karaage, 2 semangka, miso soup, salad, dan tentu saja nasi.

Tempuranya enak dan besar walau menurut lidah saya kurang berasa udangnya, sushi futomakinya lumayan tapi ga bikin saya pengen nambah, chicken karaagenya sukaaaa banget lembut dan terasa bumbunya. nasinya pas, tidak keras tidak benyek, padahal saya termasuk orang yang rewel soal tingkat kematangan nasi.Semangkanya biasa saja, seperti pada umumnya. Vegetables tempura? ini penampakan jelasnya 
Semuanya saya gigit kecuali salad gorengnya karena saya sudah tahu itu salad.Yang lain saya gigit untuk tahu isinya apa hahaha. Ndesonya saya ini. Dan hasilnya yang paling kiri bawang bombay (ga suka -__-), yang hitam terong (ga suka juga), yg orange ubi (sukaaaa ^0^). Jadi yang habis hanya ubinya, ga bisa nambah, sih. Coba bisa bungkus buat bekel, ya. Oia lupa, sup misonya enak, gurih banget.

Mari kita lihat pesanan teman saya beef yakiniku bento :
Isinya : beef yakiniku, 4 pcs california maxi, 2 onion ring, 2 semangka, salad, dan nasi (harga Rp 49.091)

Teman saya bilang : biasa saja. Dia gak suka bawang, otomatis enggak suka onion ring, beef yakinikunya enak hanya saja enggak dipotong pendek jadi agak susah dimakan, sushi californianya dia enggak suka. Tapi saya comot sushinya satu, dan saya sukaaa. Hmmm mungkin masalah selera, yah? Dia suka saya tidak. Untuk minumnya dia pesan ice tea seharga Rp 6.364, saya enggak tanya pendapatnya. Lupa, keasikan icip sushinya :P

Apa kata teman? biasa saja, mungkin harus cari menu yang sesuai.

Setelah makan selama 2 jam (ketahuan cuma cari tempat enaknya saja), akhirnya bayar dengan total Rp 126.361. Sangat murah untuk ukuran makanan Jepang. Kapan-kapan mau coba ramennya, deh.



Apa Rasanya Mochi Es Krim?

Saya sangat suka mengemil, walau berat badan tidak pernah beranjak dari 40 kg, tapi pipi saya chubby -___-" Tak apalah, toh, tinggi saya pun hanya 155 cm. Saya memang tipe manusia modern, minimalis kayak rumah hahahaa...

Saya lagi penasaran sama yang namanya mochi es krim. Sudah lama ada, sih, tapi tidak tertarik karena saya tidak suka es krim. Entah kenapa, saya tidak suka ada sensasi dingin di mulut saya dengan sangat, begitu pun dengan pedas. Makanan yang saya tidak suka adalah pedas dan dingin yang terlalu di mulut :D

BTT, saya pergi ke Boker khusus mencicip mochi es krim. Menuntaskan rasa penasaran saya. Mochi es krim ada di lantai paling atas Boker. Lantai berapa yah? Entahlah, tiga mungkin. Saya tidak pernah menghitungnya.

Sesampai di tempat mochi es krim (tempatnya kayak stand), saya tanya rasa apa yang direkomendasikan. Di situ banyak mochi es krim dengan berbagai warna unyuuuu \(^o^)/. Kata Mbaknya yang paling laris Rainbow Taro, warnanya ungu dengan rasa ubi, akhirnya saya beli Raindow Taro, Heaven Berry (karena warnanya merah menarik), dan Mango Berry (karena saya suka kuning- alasan enggak penting). Satu pieces harganya 10rb. Mahal juga, ya? Bentuknya seupret begitu, 5 ribu kayaknya pas #dikeplak yang jual.

Penampakan :
Penampakannya simpel, mochi yang terbuat dari tepung beras diisi oleh es krim berbagai rasa. Warnanya memang unyu banget.

Hasil :
Rainbow Taro : biasa saja, seperti tidak ada rasanya. Apa karena saya makan langsung pas masih beku banget jadi tidak ada rasanya?

Mango Berry : Mangonya kurang nendang, tapi lebih terasa dibanding Rainbow Taro.

Berry Heaven : Yang ini juaralah, rasanya paling terasa. Asam- manis menancap lidah hahaha. Kalau saya yang jual, saya akan rekomendasikan Berry Heaven.

Repurchase? Hmmm karena saya kurang suka es krim. Jadi saya lebih memilih makanan lain, karena yang saya habiskan mochinya saja. Es krimnya enggak saya makan. Kata Mbaknya kalau dibawa pulang hanya bertahan 2 jam, jadi kalau rumah kamu jauh, mending makan di tempat :D

Review Make-up Remover Wardah

Biasanya mata adalah area yang paling banyak memakai kosmetik, sebutlah eye shadow, maskara, dan eye liner. Ditumpuuuuk semua dalam area kecil tersebut. Mengingat area mata sangat sensitif, maka pembersihnya pun harus khusus.

Beberapa minggu lalu pergi ke Giant di Boker. Ehhmmm jangan tertawa, yah, buat yang belum tahu :D Boker itu bukan mpup, tapi sebutan anak-anak (jiaah anak-anak serasa muda) Bogor untuk Botani Square - nama mall di Bogor.

Eh BTT (Back To Topic) :p, di Boker iseng-iseng ke konter Wardah. Entah apalah maksudnya, tapi hasilnya diracuni mbak SPG-nya beli make-up removernya Wardah. Padahal jarang pergi, otomatis jarang dandan. Tapi tak apalah, harganya murce juga. Hanya 24 ribu isi 100 ml. Ini penampakanny.


Jangan tanya foto kandungannya, lupa saya foto # pis
Cairannya terdiri dari dua lapisan, jadi harus dikocok dahulu agar cairannya tercampur. Tapi si birunya lebih sedikit, enggak adil, yah?

Menurut keterangan di kemasannya, make-up remover ini

"Membersihkan kotoran dan make-up pada wajah (termasuk make-up pada mata) sekaligus. Formulanya ringan dan lembut, mengandung Jojoba Oil sebagai moisturizer. Alcohol free, tidak membuat kering."

Walau katanya (katanya lho, yah) bisa untuk wajah, namun saya tidak akan melakukannya. Mengingat kulit saya berminyak, ditimpa Wardah yang mengandung jojoba oil plus mineral oil, hadeeeh itu artinya bunuh diri. mineral oil tidak baik untuk wajah berminyak #noted

Okeeh cuuus lihat hasil kerja si Wardah ini, yuk. Setelah pakai eye shadow Sariayu, eye liner pensil Revlon, ditimpa eye liner cair La Tulipe, dan maskara Maybelline Magnum (semua kosmetik tulisannya waterproof, tapi engga tahu eye shadow Sariayu. Lupa). Mari kita lihat hasil ujiannya :

Hahaha maaf kebalik menyatukan gambarnya, enggak sinkron pisan. Enggak apa-apa, yah?
Gambar yang atas 2-2nya sebelum dibersihkan. Nah, yang bawah setelah pake make up remover Wardah, terlihat betapa berminyaknya itu Wardah, kebayang kalau saya pakai keseluruh wajah. Ratu minyak saya nantinya  -____-"

Make up remover Wardah dituangkan ke kapas, kapasnya ditempel beberapa saat ke mata. Langsung sreeet... hapus sekali oles. Itu hasilnya. Belum langsung bersih benar, karena di sudut kiri mata masih tersisa eye liner. Kelihatan enggak? Kelihatan laaah, saya malas reka ulang :'( Eeeh jangan perhatikan kerutan mata saya hahahaha...

Kandungan oilnya sangat banyak saya rasa, membuat mata saya sangat meling-meling bergembira. Tapi tak apalah, sudah mau tidur ini. Berharap juga kandungan minyak tersebut membuat mata saya awet muda.

Setelah itu saya cuci muka pakai sabun muka, iyalah masa pakai sabun colek :-| ternyataaaa mata saya masih agak smudge. Artinya mata saya enggak terlalu bersih, yah? jadi harus saya bersihkan lagi dengan lebih teliti  uji cobanya.

Hasilnya? Hmmm not too bad lah untuk 24 ribu dengan isi 100 ml. Asal kita lebih telaten saja membersihkannya. Lagian Wardah ini non-alkohol jadi membuat mata enggak kering (worry kerutan mata saya bertambah).

Repurchase? Hmmm kalau lagi bokek enggak bisa beli make-up remover yang lebih oke, pasti beli lagi hahaha :D

Nite sahabat blogger :*