Jumat, 29 Maret 2013

Yummynya Makan di Warung Taman

Kali ini aku mau rekomendasiin tempat makan di Bogor yang wajib kamu datangi kalau ke Bogor. Namanya Waroeng Tam@an dengan tagline Bukan Warung Biasa. Tempat makan yang terletak di daerah Taman Kencana ini dapat kamu jangkau dengan kendaraan 03 atau 08A (ingat yah 08A soalnya kalo yang 08 enggak lewat Warung Taman). Kalau naik 03 kamu harus jalan sedikit, tapi kalau naik 08A kamu bisa turun tepat di depan Warung Taman.

Tempatnya indoor semi outdoor, hmmm gimana yah menjelaskannya? Hahaha... maksudnya tempatnya seperti kafe terbuka. Kalau hujan kamu akan terlindungi tapi enggak sepenuhnya tertutup karena pinggirnya tidak berkaca atau berjendela, jadi kamu akan merasakan angin sejuk menimpa wajah kamu. Istilah Bogor ,si, angin gegelebugannya kerasa :p Kayak beginilah penampakannya, sederhana tapi nyaman :
Agak sering, sih, pergi ke Warung Taman soalnya selain enak harganya juga cukup murah. Setiap masakan yang pernah aku coba di sini bumbunya 'nendang' abis.

Menu yang tersedia seperti pempek, ketoprak, aneka mie, aneka steak, fuyunghai, dan berbagai minuman. Untuk harga? Jangan khawatir, masih dalam hitungan belasan ribu, kok, rata-ratanya.
Kali ini aku pesan pempek dan gado-gado. Setiap makan di sini aku selalu pesan 2 porsi yang berbeda. Porsinya sedikit? Enggak. Aku hanya rakus saja hahahah...
Gado-gadonya ada 2 macam, pakai lontong Rp 17.000 dan tanpa lontong Rp 15.000 dan bumbu kacangnya enaaaak banget. Tingkat kematangan sayur pun pas, tidak terlalu mentah tapi tidak terlalu matang. Crunchy sekaligus lembut banget, deh.
Nah ini pempek kapal selam, harganya lupa (Rp 15.000 kalau enggak salah). Cukanya mirip kayak cuka pempek Beringin yang terkenal di Palembang sana. Tapi buat aku itu enggak penting, karena enggak suka pedas jadi enggak pernah makan cukanya. Pempeknya enak, ikannya terasa, tapi tenang saja enggak bau amis, kok. Garing di luar dan lembut di dalam (ini iklan apa, yah?)

Untuk minumannya kamu bisa coba jus atau aneka minuman hangat lainnya. Standar 10 ribuan. Kalau makan berdua enggak akan menghabiskan lebih dari 100 ribu. Kalau sendiri dengan porsi rakus juga paling habis di bawah 50 ribu.

Selain itu kalau masih mau ngemil-ngemil cantik, ada camilan seperti kentang goreng, sosis, atau nugget. So what else? Ini masih jadi tempat makan favorit aku \(^O^)/


Jumat, 08 Maret 2013

Review Shampo TRESemme

Aku kena 'racun' -___-"

Hahaha aku ini memang gampang diracuni, yah, kalo soal kecantikan. Berawal dari seseorang yang bilang kalau shampo TRESemme membuat rambut benar-benar lembut, akhirnya aku selingkuh dari Dove dan berpaling pada shampo yang kata iklannya membuat rambut seperti keluar dari salon. Padahal yang bilang itu cowok, lho. Kalau yang bilang cewek, biasanya ditambah bumbu ini itu, kan, dalam racunnya, wajar kalau kita teracuni. Lha ini cowok? Hmmm aku langsung saja teracuni dengan mudahnya.

Akhirnya beli juga shampo TRESemme yang varian Smooth and Shine. Sebenarnya ada 3 varian, dua sisanya adalah Hair Fall dan Deep Repair. Tapi karena aku lagi ingin rambutnya selembut sutera (halaaah lebay...), jadi ambil Smooth & Shine. Botol paling kecil adanya 220ml, jadi enggak cocok kalau buat yang coba-coba. Harusnya ada yang lebih kecil, ya? Siapa tahu kita tidak cocok sama shamponya. Tapi tak apalah, harganya masih murah, hanya 17 ribu-an masing-masing varian untuk ukuran 220ml itu.

Ini penampakannya :
Yang hitam itu shamponya dan yang putih conditionernya. Aku lebih suka tampilan yang hitam, terkesan lebih elegan, kalau yang putih biasa saja. Tapi 2-2nya sama, bentuknya kurang unyu, enggak ada lekuk-lekuknya, pleek saja botol lurus begitu -__-" tapi suka tutupnya yang flip, jadi praktis dan beda. Tinggal clek ditekan tutupnya, langsung bisa keluar shamponya hihihi....
Yuuk kita coba shampo yang katanya membuat rambut indah seperti habis keluar salon ini karena mengandung vitamin H dan silk protein.

Shampo :
Warnanya putih biasa seperti shampo Pantene atau Dove, tapi agak bernuansa silver. Wanginya persis sekali dengan shampo Pantene dengan tingkat keenceran layaknya shampo lain.

Conditioner :
Warnanya putih banget, enggak ada nuansa silvernya, lebih kental dari shamponya. Wanginya enggak senada sama shamponya, jadi sepertinya enggak matching lho. Wanginya agak tajam, tapi saat dibilas sedikit berkurang. Yang disuka dari conditionernya ini gampang dibilas, sekali bilas rasa licinnya langsung hilang, namun rambut tetap terasa lembut.

Hasil :
Setelah kering rambutnya memang lebih lembut, tapi enggak kayak habis dari salon hahaha. Angkat jempol untuk efek lembutnya.

Repurcase : Dunno.. lihat habis dulu sebotol, ya :D

Jantungan di Salon Rudy Elok Bogor

Haiii haiii haiii... #dadah dadah dengan hepi hepi bergembira ria

Lama banget, ya, enggak tulis blog. Maklum lagi sibuk sama urusan hati hahahaha...
Mau review, ehhmmm eh cerita saja, deh, soal pengalaman potong rambut. Rambut aku panjangnya sepunggung, yaaah.. hampir pinggang. Rencana awalnya ingin potong poni saja yang sudah enggak jelas wujudnya, tapi dipikir-pikir potong sedikit oke kali, ya?

Karena enggak punya salon langganan, jadi aku pikir senemunya sajalah ya. Pergilah aku ke Eka Lokasari alias Elok atau Elos (mall di Bogor selain Boker yang sering aku sebut hahaha..). Ke Elok juga sebenarnya enggak niat cari salon, hanya mau main saja.

Sesampai di sana, bingung mau ke salon mana. Ada My Salon, salon Rudy, dan salon apa lagi, yah, sebelahnya? Lupa -__-" . Sempat bingung, tapi karena secara penampilan lebih meyakinkan salon Rudy, akhirnya aku masuk ke salon Rudy. Awal masuk langsung berasa sejuk, meyakinkan, dan high class, aja, salonnya. Resepsionisnya ramah banget.

Enggak banyak kata, langsunglah pesan potong rambut. Mulai dari resepsionis, yang nyuci rambut, yang potong, sampai yang nge-blow semuanya ramaaaaah banget. Aku dipotong sama cowok namanya Rere. Aslinya, yah, itu Rere ramah banget, informatif, dan sangaaat supel. Setiap orang yang masuk salon itu, pasti nyapa Rere. He so famous!

Oke selesai, kita bayar dan gilaaaa dong harganya 195rb hahahaha.. buat aku yang bukan anak pejabat, kayaknya potong rambut 195 ribu itu ngajak miskin. Ini rinciannya :
Hahaha shamponya, aja, dikasih tarif sebotol shampo aku di rumah -__-" beneran bikin kere ini. Yah akhirnya antara ikhlas dan enggak, aku bayar juga (eh ga ikhlas deng, kalau masih cepek, sih, ikhlas ).

Memang sekarang potong rambut semahal itu, ya? Apa akunya yang ndeso? :p
But, so far aku suka banget sama pelayanan di salon Rudy, semua staff ramah banget (iyalah aku cubit pakai linggis udah mahal enggak ramah).

Kalau kamu ikhlas mengeluarkan 200rb untuk potong rambut, aku sarankan ke salon Rudy dan cari Rere. Kalau aku? Ehmmm cari salon standar 100 ribu saja deh hahaha :))

Note : mudah-mudah saat tahun depan aku baca lagi tulisan ini, aku akan menganggap betapa ndesonya aku meributkan uang 200ribu untuk potong rambut :p